Monday, May 30, 2005

Weird Pages I Found Today

Seperti halnya gue yang punya terlalu banyak waktu buat browsing, orang2 ini pun punya banyak waktu buat bikin website yang ridiculous!

Salah satunya website yang ini, yang isinya serentetan photo2 orang yang menangis saat makan, sesuai dengan alamat URLnya, Crying While Eating. Gue kurang mengerti, ini sekedar lucu2an apa serius. Satu hal yang gak pernah terpikirkan oleh gue, makan sambil menangis. Buat gue, makan ya makan, nangis ya nangis, bukan kombinasinya. Kok rajin ya, bikin tema begini?

Ada juga yang coba2 bikin klip dengan judul Cat Conspiracy. Film yang aneh. Lucu2an yang malah tampak mengerikan. Ada JFK dan Marlyn Monroe yang sama2 dibuat seperti zombie serta banyak kucing2. Benar2 gak ngerti maksudnya apa. Klip yang satu ini juga : Pop Your Head OFF!. Klip2 yang tampak mengerikan!.

Mo bikin surat (email) kaleng? Coba yang satu ini : Magnet Messenger! Heheheee. Aneh gak sih? Konyol. Gak penting banget.

Pengen nge-gamparin boss loe tapi gak berani? Temukan 13 caranya disini. Seru neh! Tapi nunggu loadingnya lama bener!

Tuesday, May 17, 2005

Masuk Angin & Kerokan

Ada yang menyebutnya kerokan, ada yang menyebutnya kerikan. Ya, apalah namanya, namun maksud dan caranya sih sama saja : Menggosokan koin pada badan (umumnya dileher dan punggung) yang sudah dilumuri balsem, yang diyakini bisa menghilangkan masuk angin dibadan. Ini trik penyembuhan ala tradisional. Buat sebagian orang cara ini mungkin dianggap primitif. Gak ilmiah (denger2 bisa bikin kulit jadi tipis).
Tapi buat gue, it always works! Manjur jack!

Semalam, gue gak enak badan lagi. Orang jawa bilang : meriang. Rasanya panas dingin gak karuan sampai2 gue berkeringat dingin. Gue juga merasa pusing, pegel dan agak2 mual, *loh? kok kek gejala2 orang hamil sih?*. Gue emang pada dasarnya nggak seneng ke dokter. Rumah sakit dan dokter adalah hal2 yang scarry. Jadi, untuk yang kesekian ratus kalinya, gue minta tolong nyokab buat kerokin punggung gue. Mo tauk gimana rasanya? Huaa, memang sakit dan agak2 perih ya, tapi juga geli banget! Terutama menjelang bagian pinggang kebawah. Bisa dipastikan tampang gue meringis saat dikerok, antara menahan rasa sakit dan kegelian. Tapi balsem yang digunakan membuat badan gue terasa hangat. Dan entah memang karena kerokan itu efektif atau karena sugesti gue doang, yang pasti setelah kerokan gue merasa jauh lebih baik!

Gue punya kesulitan buat menjelaskan maksud kerokan pada Raymond. Because he found this silly but amusing. Kenapa dikerok? Logikanya apa? Untuk membuka pori2 kulit agar angin didalam tubuh bisa keluar? (kenapa gak coba ken**t aja kalo gitu?) Soalnya menerangkan istilah "masuk angin" itu sendiri pun lebih repot. Paling2 gue cuma bisa menjabarkan perasaan2 gak enak dibadan yang biasa orang rasakan saat2 masuk angin. Soalnya masuk angin kan gak ada bahasa inggrisnya, bahkan rasanya dokter pun gak punya nama medis buat masuk angin ini. Aneh, memang!
Ada yang bisa menjelaskan?

Saturday, May 14, 2005

Kategori Teman


Kemarin2, gue beranggapan bahwa orang2 yang gue kenal dan yang juga mengenal gue bisa gue sebut sebagai teman. Kebanyakan dari kita pun selalu beranggapan demikian. Iya kan? Padahal kalo dipikir agak2 aneh juga. Ada teman yang mencari gue hanya kalo dia sedang susah dan bermasalah, lalu menghilang jika dia (mungkin) sedang kembali senang dan bahagia. Ada juga teman yang mencari gue cuma buat ber-senang2 kesana kemari, sementara jika gue susah mereka pun ikut susah dicari. Habis manis sepah dilepeh! Ada yang nempel terus kesana kemari tanpa mau tauk masalah gue (bagus juga sih). Ada yang bikin BT dengan selalu ingin tauk semua masalah gue. Tapi dari semua itu, gue paling benci dengan teman yang munafik, terutama teman yang mengadakan kasta dalam bergaul. Omaigott... Gue jadi ragu, Apa sih arti teman itu? Buat gue, istilah teman itu terbagi dalam 3 kategori : teman baik, teman brengsek, dan teman palsu (Kelihatannya teman, kita menganggapnya teman, tapi ternyata bukan- dia tidak menganggap kita temannya).
Rasanya memang 3 jenis ini yang beredar disekeliling gue.

Sebenernya gue orang yang asik2 aja dalam berteman. Elo mo kenal sama gue, ok, I would love to! Elo gak mo kenal sama gue, ya udah, gpp banget! Gue orang yang fleksibel dan nggak pandang bulu, usia, jenis kelamin, status, kulit, batok, atau jeroan dalam bergaul. Walau gue merasa perlu sedikit tauk kabar up to date mereka, gue nggak mauk sok terlibat jauh tanpa diminta. Gue selalu ingin yang santai, ringan, dan berusaha jaga bicara demi menghindari konfik. Hiiyyaa.... bo'ong deh! Gue suka nyela2in orang kok. Iya sih kadang sering becandain yang nyelekit begitu loh. Balik dicela pun buat gue no problem. Ditelen aja bulet2.
Kadang, bagaimanapun menyebalkannya orang yang kamu anggap teman, memang lebih baik gak usah kita gubris, gak usah dipikirin, barangkali memang udah dari sononya gitu. Jadi, ditelan saja bulat2 dan dimaklumi se-ikhlasnya. Haha!-

Monday, May 09, 2005

Lelaki Terkutuk


Berita2 kriminal jaman sekarang selalu saja sukses bikin gue naek darah! Khususnya yang menyangkut kasus2 amoral. Hampir setiap hari selalu ada berita2 macam ini di koran2 dan TV, seperti perkosaan dan pembunuhan anak2 perempuan atau anak laki2 dibawah umur, bapak memperkosa anak kandung sendiri, sampai anak memperkosa ibu kandung sendiri! Muak nggak sih dengernya? *Gue memang gak berhubungan apapun dengan kasus2 itu, tapi rasanya nyolot gue mungkin lebih besar ketimbang si korban maupun keluarganya*

Kok ada ya, manusia tega begitu? Menyiksa, memperkosa (atau menyodomi), lalu membunuh anak2 kecil? Bahkan ada yang sampai perlu membakar mayat korbannya segala. Korban cuma anak kecil, jack! Buat gue, kata BANCI cuma sekedar istilah, dan gue nggak pernah memandang rendah seorang banci. Tapi pemerkosa dan pembunuh anak kecil, pemerkosa anak kandung atau ibu kandung sendiri, mereka betul2 LEBIH BANCI DARI BANCI! Manusia2 rendahan dan hina! Gue dengan senang hati menyebut mereka : bangsat! Real Bastard! Asshole! *Dan sepertinya memaki dengan kata2 kasar pada orang yang tepat bukanlah hal yang tidak sopan. Setuju?*
Seorang perampok, copet, pencuri, pembunuh karena keadaan (berkelahi, membela diri) bukan apa2 dibanding mereka2 ini.

Kasus bapak memperkosa anak kandung? Huuaah! Najis- Nista- Hina sehina-hinanya! Yang heran dari kasus2 seperti ini yang gue baca, hampir selalu terjadi di kampung2 atau di desa kecil (bisa jadi kasus2 dikota tidak sampai terungkap ke polisi).
Imagine! Gue selalu beranggapan dan membayangkan kehidupan dikampung dan didesa kecil itu tenang dan santun, agak sedikit naif ketimbang dikota, juga orang2nya masih banyak men-tabukan hal2 yang dianggap tidak pantas, apalagi yg menyangkut seks dan pornografi. Jangankan didesa, dikota pun orang2 dewasa normal dengan alasan berbeda umumnya cenderung menghindari segala hal2 berbau pornografi dan seks pada anak dibawah umur. Umumnya anak perempuan selalu diwanti-wanti agar tidak sering keluyuran hingga malam dan agar tidak terlalu bergaul akrab dengan laki2. Iya nggak sih? Jadi, kenapa banyak laki2 bangsat yang malahan tega meniduri anak kandungnya sendiri? Kalau anaknya sampai hamil dan melahirkan, bagaimana juga status bayi itu? Anak? Tapi cucu! Cucu? Tapi anak! Aaarrggh!! Orangtua sialan!

Sejatinya seorang laki2 terutama seorang bapak, seharusnya merupakan pelindung keluarganya, pelindung perempuan, anak dan istrinya. Yah, walau tidak semua perempuan merasa membutuhkan perlindungan laki2 *I don't*. Tuhan mengkodratkan laki2 sebagai tulang punggung, juga untuk melindungi perempuan karena mereka dianggap lebih lemah dari laki2. Mereka diharapkan dapat meninggikan derajat perempuan- dan bukannya merendahkan derajat mereka sendiri lebih rendah dari kotoran anjing!
Perempuanlah yang melahirkan dan merawat mereka sejak bayi, setiap orang dewasa pastilah melewati saat2 itu. Menjadi bayi, kanak2, dan dirinya sekarang. Dan seseorang tidak harus berpendidikan buat menyadari itu, tidak harus berpendidikan buat mengerti mana hal2 yang amoral dan yang asusila. Walau mungkin saja ada orang2 berpendidikan tinggi yang memang buta hati dan buta perasaan. Seharusnya dalam segala hal mereka bisa berkaca pada diri sendiri. Mereka sendiri mauk apa tidak jadi korban? Jadi, jangan mencubit kalo gak maok dicubit.

Para pelaku ini bahkan ada yang menurut orang2 disekitarnya alim, santun, dan dari keluarga baik2. Bahkan ada juga yang guru! So, dari segitu banyaknya kasus semacam itu, gue jadi punya kesimpulan sendiri bahwa setiap lelaki (muda atau tua) lebih berpotensi menjadi bangsat! Lebih2 jika menyangkut seks! Apapun status ekonomi pendidikan dan latar belakang meraka, hanya iman kuat-hati nurani- dan perasaan mereka saja yang bisa mencegah mereka menjadi seorang bangsat! *Oh, seramnya!*

Maaf ya, ini hanya kesimpulan gue pribadi loh. Parno ya gue? Geram gak karuan.

Tuesday, May 03, 2005

Gelang Karet Merah


Kelamaan nggak posting gue sampe belum sempat posting mengenai yayasan tunas cendekia yang sejak bulan Maret lalu mengeluarkan gelang karet merah seharga Rp. 10.000,- sebagai charity bagi pendidikan anak2 Indonesia dari kalangan tidak mampu. Yang artinya semua uang hasil penjualan gelang merah ini akan disumbangkan yayasan untuk biaya pendidikan bagi anak2 kurang mampu di Indonesia. Dan sebagai salah satu orang yang ingin sedikit berpartisipasi, gue beli satu. Awalnya gelang itu gue kasih Nina, namun karena terlalu besar buat pergelangan tangannya, balik2nya gue juga yang pake, yang tetap saja masih longgar dipergelangan gue. Ini gelang udah ukuran small loh!

Beberapa hari sejak gue mulai pake gelang merah itu, gue baru notice kalo ternyata banyak orang2 yang memperhatikan gelang merah ini. Mulanya gue berpikir orang2 menganggap norak gelang karet merah yang gue pake ini, atau barangkali mereka menganggap aneh melihat emak2 pake gelang gak matching begini, gak tauk deh, bodo amat!

Lebih dari satu minggu yang lalu, saat duduk didalam bis, seorang ABG terang2an melototin gelang karet merah ini sambil berusaha membaca tulisan 'solidaritas kebersamaan' yang tercetak digelang. Setelah beberapa lama kemudian dia nanya, "mbak, gelang apaan sih tuh?" *barangkali dia pikir gue anak geng. hehehehe..* Gue sodorin aja tangan gue biar dia baca sendiri.
"oh" kata dia. "Soalnya saya perhatiin Ariel PeterPan juga pake gelang merah gini loh mbak. Kok banyak yg make ya?"
"siapa?"
"selebriti.... "
"iya, siapa?"
"anak2 peterpan, audy, Indro warkop, peggy, presenternya Kiss, .. ah banyak deh"
"emang sering ketemu artis?"
"enggak sih... cuma liat di TV"
*yak, ampun!*
Huuahhahaa.. Tiba2 gue merasa jadi bagian dari selebriti!

Hari Senin kemarin, kejadiannya juga didalam bis, cowok yang duduk disamping gue nanya, "Mbak, beli gelang merah seperti itu dimana ya?"
Sambil menoleh kearah orang itu, alis mata gue naik, nggak pernah nyangka dapat pertanyaan begitu. Cowok itu buru2 melanjutkan, "Adik saya yang SMA pengen banget punya gelang merah kayak gitu. Cari dimana sih mbak?" Doh! Gue mestinya males banget deh ngejawab pertanyaannya!
"Oh, ini? Saya beli gelang ini buat amal mas, membantu pendidikan anak2 gak mampu"
"Belinya dimana, ya?"
Duh, Kenapa sih, males deh jawabnya. Lagi gak mood buat menjelaskan tentang tunas cendekia, tentang tujuan penjualan gelang merah dan kasih alamat URL dan nomor telpon tunas cendekia dan tempat pemesanan gelang. Apaan sih?
"Wah, saya lupa mas, soalnya saya sendiri belinya secara kolektif." Memang betul. Waktu itu gue pesen rame2 lewat Nuniek kok. Untungnya tujuan gue udah didepan mata, "Maaf mas, saya turun ya?" Akhirnya gue turun.
Ada apa ya dengan gelang karet merah?
Kenapa banyak yang penasaran?